Baterai Li-ion untuk Senter LED

 


Mengapa menggunakan baterai li-ion pada senter?

Jika Anda baru menggunakan senter LED, mungkin anda bertanya mengapa semua senter saat ini menggunakan baterai li-ion. Walaupun beberapa tipe pencahayaan seperti lentera, headlamp masih banyak yang menggunakan tipe baterai AA atau AAA,  namun beberapa tipe baterai seperti tipe D atau C semakin ditinggalkan.


Kemajuan senter LED saat ini membutuhkan daya yang lebih besar sebagai solusi dari semakin tingginya kemampuan lumen yang dihasilkan. Sebagian besar produsen senter saat ini menggunakan baterai li-ion sebagai komponen utama pada senter bukan hanya karena kemampuan lumen yang semakin tinggi, juga karena memungkinkan produsen memproduksi senter dengan desain yang lebih baik dan juga ergonomis. Ketika Anda mempertimbangkan potensi baterai li-ion yang dapat diisi ulang, Anda akan mengerti bahwa baterai li-ion adalah solusi untuk senter dengan kemampuan yang luar biasa seperti, 

  •  Lebih hemat dibandingkan dengan baterai biasa.

  • Minim perawatan.

  • Spesifikasi sesuai yang dibutuhkan seperti: Kapasitas, Voltase dan Arus.

  • Terdapat baterai li-ion dengan kemampuan khusus seperti tahan terhadap suhu dingin yang ekstrem.

 

Bagaimana cara membaca tipe baterai li-ion?

Nomor pada baterai tersebut mungkin membuat sebagian besar Anda bingung, namun sebenarnya baterai tipe li-ion ini justru sangat memudahkan Anda karena anda cukup melihat setiap dua angka  pada tipe masing-masing baterai.

Dua angka pertama mewakili diameter baterai dengan satuan milimeter. Contohnya pada baterai 18650 angka 18 berarti diameter yang dimiliki adalah 18 milimeter.

Dua angka berikutnya mewakili panjang baterai. Pada contoh baterai 18650 berarti panjang baterai adalah 65 milimeter.

Angka terakhir pada baterai dengan bentuk silinder adalah nol, yang berarti bentuk pada baterai tersebut adalah berupa silinder atau bulat.



Baterai li-ion CR123 dan RCR123

Baik CR123 dan RCR123 mempunyai ukuran atau tipe 16340 dengan beberapa perbedaan.

CR123 adalah baterai li-manganese yang tidak dapat diisi ulang, sedangkan RCR123 adalah tipe li-ion yang dapat diisi ulang. Umumnya baterai CR123 mempunyai voltase 3V karena banyak dipakai sebagai baterai peralatan fotografi, sedangkan baterai RCR123 mempunyai voltase 3.7V.

Jika Anda memiliki senter LED dengan tipe baterai 18650 dan dapat menggunakan 2 x R/CR123 mungkin anda akan memperhatikan  2 x R/CR123 akan lebih panjang dari baterai 18650. Karena R/CR123 mempunyai bentuk yang ramping sehingga dengan sedikit lebih panjang baterai dapat menyentuh kontak positif dengan lebih baik.

 

Baterai tipe Flat-top dan Button-top

Beberapa jenis baterai 18650 mempunya proteksi pada kutub positifnya. Button-top atau protected battery adalah perlindungan terhadap korsleting dan juga voltase yang terlalu rendah <2V (over discharge) yang akan merusak komponen inti senter. Flat-top atau unprotected battery adalah kebalikan dari flat-top, jenis baterai ini tidak ada fitur keamanan tambahan, namun mempunyai kelebihannya karena dapat digunakan pada jenis senter yang membutuhkan arus yang besar untuk mencapai kapasitas maksimal lumen yang dihasilkan.

Jika senter yang Anda gunakan mendukung jenis flat-top, perhatikan bahwa baterai jenis ini dapat habis tiba-tiba saat pemakaian yang mengakibatkan voltase baterai dibawah titik terendah (over discharge). Jika senter anda mulai tidak dapat menghasilkan output lumen yang tinggi dan terlihat berkedip, segera lepas dan ganti bateri tersebut.

Jika Anda membeli jenis senter LED yang hanya dapat menggunakan tipe button-top, pastikan anda hanya membeli tipe baterai tersebut, karena jika anda menggunakan jenis flat-top, kutub baterai tidak akan menyentuh dengan sempurna pada sisi kontak senter.


Kapasitas baterai

Li-ion baterai mempunyai banyak jenis dan ukuran serta kapasitas yang diwakili oleh miliampere jam. Kapasitas baterai tersebut mempunyai berapa lama waktu baterai dapat digunakan, semakian besar kapasitasnya, semakin lama baterai dapat digunakan.



Voltase baterai

Tegangan memungkinkan Anda mengetahui potensi elektronik baterai, atau dalam istilah sederhana, seberapa kuat daya listrik saat dikeluarkan dari baterai. Kebanyakan baterai li-ion memiliki tegangan rendah antara 3 dan 3,7V.

Ketika dua baterai ditempatkan dalam satu rangkaian, tegangan masing-masing baterai digabungkan untuk menghitung tegangan total yang baru. Ini berarti bahwa meskipun banyak senter dapat bertukar antara baterai 1x18650 atau 2x 16340, beberapa perangkat tidak akan dapat menangani tegangan ekstra. Selalu ikuti rekomendasi pabrikan untuk menghindarimerusak senter Anda dengan voltase yang terlalu tinggi.

 

Keluaran Arus

Sementara tegangan memberi tahu kita kekuatan keluaran daya baterai, Anda juga perlu mengetahui berapa banyak arus listrik yang mengalir pada waktu tertentu. Untuk ini, kita dapat melihat laju pengosongan baterai yang diukur dalam amp atau A.

Baterai standar 18650 biasanya memiliki laju pengosongan (dishchareg rate) sekitar 5A. Karena kemajuan teknologi LED mengharuskan arus yang tinggi, saat ini Anda akan melihat beberapa senter  membutuhkan laju pelepasan yang tinggi untuk mencapai maksimal output. Pastikan ada mengetahui spesifikasi arus yang dibutuhkan senter Anda agar output yang dihasilkan dapat maksimal.

Disandur dari: https://blog.nitecorestore.com/guide-to-buying-li-ion-batteries-flashlights.html

Comments

Popular posts from this blog

Nextorch TA30C MAX Review

Nitecore MH12 Pro Review

Fenix TK20R UE Tactical Flashlight Review